ff: Oppa & I

by 20.38 0 komentar

*  Judul : Oppa & I
*  Pemain:    -mj
                  -nana

Pertemuan ini berawal ketika aku baru memasuki S Senior High School, pertemuan tak terduga yang tak ku sengaja. Cowok keren nan nampan ini ternyata adalah kakak kelas ku di suatu organisasi sekolah yaitu semacam seni. Aku sekolah disini karena minat ku di organisasi seni ini,eh tak ku sangka kalau ternyata ada orang sekeren dia di organisasi ini. DIa adalah kwak min jun, nama pangglannya adalah mj. Dia lebih tua setahun dengan ku, dia orang yang sangat pintar dance, menggambar, dll. Mungkin dia memiliki jiwa seni, hingga mampu melakukan banyak hal yang berhubungan dengan seni. Tak ada yang mengetahui siapa orang tuanya dan keluarganya, semuanya ia rahasiakan dan juga sekolah ini sangat menghormati dia yang hanya seorang pelajar biasa. Mj juga tidak seperti kebanyak anak cowok jaman sekarang yang banyak omong dan suka kegaduhan, dia lebih memilih diam dan menyukai ketenangan. Hmmm…ow iya aku jadi lupa mengenalkan diri, sekian dulu perkenalan tentang oppa ya, sekarang giliran ku. Hai perkenalkan nama ku park na na, aku dipanggil nana oleh banyak orang. Aku menyukai banyak hal tentang seni, seni adalah Sesutu yang penting dari ku, dari kecil kedua orang tua ku selalu menanamkan jiwa seni pada ku. Eoppa  ku adalah pelukis terkenal didunia dan eomma ku adalah penyanyi legendaris yang dapat sebutan suara emas. namun kedua orangtua ku telah tiada lagi di dunia, saat aq berumur 12 tahun, eoppa dan eomma perjalanan dari amerika ke seoul, pesawat yang ditumpanginya meledak dan semua orang yang didalamnya sudah jelas tak akan selamat. Bagiku itu sangat sulit, kehilangan orangtua diumur yang sangat kecil. Namun aku masih teringat oleh seseorang, saat tak lama orang tua ku meninggal, banyak kerabat yang dating kerumah. Dan saat itu ada seorang anak laki-lkai yang mungkin seumuran dengan ku, mengusap air mata ku lalu berkata.
“jangan nangis, karena nanti wajah mu yang cantik akan tertutupi dengan air mata mu. Wahai kau gadis cantik, tertawalah, Hana…dul…set.. cup” katanya sambil member mantra padaku dan langsung mengecup kening ku.
Dan entah kenapa, kata-katanya seperti mantra yang sungguh ajaib. Dia Sesaat aku langsung terdiam sambil  melihatnya pergi jauh dari ku. Karena hal itu hingga sekarang buat ku sangat susah sekali untuk menangis.

Hari demi hari ku lewati dengan gembira karena setiap saat aku bisa meliht wajah mj, meskipun kami tidak sebegitu akrabnya. Tapi bagi ku tak apa, asalkan bisa melihat wajahnya aja sudah membuat ku senang. Hingga suatu hari aku menemukan tempat yang sangat indah di daerah dekat sekolah, kejadiannya tanpa ku sengaja sekali pun, saat Itu aku terlambat kesekolah. Dan ingin kembali pulang tapi rasanya malas, yasudah aq memutuskan jalan-jalan ke sekitar sekolah,ke  tempat yang  belum ku datangi sebelumnya. Terdapat perkampungan yang sangat unik, serasa dibelanda rasanya. Bangunannya dibangun persis seperti rumah belanda, terdapat kincir angin dan juga bunga tulip. Namun ada sesuatu yang aneh, banyak kelopak bunga sakura yang terhembus oleh angin disini, padahal sejauh mata memandang tak ada pohon sakura sama sekali. Aku pun mencari pohon sakura itu hingga menelusuri perkampungan itu hingga ku temukan suatu lahan kosong yang semaknya pun tinggi-tinggi tak terawatkan, di tanahnya terdapat banyak kelopak bunga sakura yang menumpuk, tanpa bepikir panjang , langsung ku lewati semak-semak itu hingga ku temukan danau yang sagat indah dan tenang di samping danau terdapat jembatan kecil yang menghubungan ke pulau kecil, dank u lihat hembusan angin yang membawa kelopak sakura berasal dari sana, akupun langsung kepulau itu. Sesampainya disana rasanya kagum sekali aku melihat pohon-pohon sakura yang begitu aneh tapi lebih indah dari pohon biasanya.
“sedang apa kau disini?”  kata seorang lelaki yang membuat ku kaget hingga meloncat
Saatku toleh kebelakang  orang itu ternyata adalah mj, OMO!!!!! Apakah ini mimpi, bertemu mj ditempat yang seindah ini, terus ucap ku dalam hati tak percaya.
“gwenchanayo?” tanyanya khawatir.
“Aaa…aaa  nde” ucap ku gagap karena malu.
Mj pun membantu ku berdiri, tangannya begitu hangat. Hingga rasanya tak ingin ku lepaskan tangannya. Dia langsung duduk di pinggir danau, dan lalu bertanya pada ku.
“apa kau tak pergi kesekolah?” Tanya Mj.
“aa..anio, aku kesiangan .kk…kau sendiri?” jawab ku agak malu
“aku malas mengikuti  pelajaran” katanya dengan santai.
“waee??? Malas??? tt…tapi mana boleh begitu, kaukan seorang pelajar” ucap ku kaget sekaligus tak percaya.
“Jika kau sudah selesai melihat-lihat silahkan pergi, aku tak auka ada seseorang yang mengganggu tidur siang ku” kt MJ dingin.
“mwoya???” ucap ku pelan, apakah ini miliknya, seenaknya saja.
“apa kau bilang tadi?”
Wehhh, kenapa dia bisa mendengarnya. Padahal aku bicara pelan sekali.
“anio, aq akan sangat lama sekali disini sepertinya” kata ku sambil meninggalkan dia ke sudut pulau yang lain.
Betapa indahnya pulau ini, mungin pelukis terkenal pun juga tak akan bia melukisnya, batin ku kagum, beberapa menit kemudian rasanya sunyi sekali. Ku toleh kebelakang melihat Mj yang tertidur.
“kau pasti bisa mengetahui pulau ini dari kelopak sakura yang terhembus angin kan?”  Tanya Mj.
“ne” jawab ku singkat.
“Dulu aku juga mengetahui pulau ini dari hembusan angin itu” ceritanya singkat.
“ooww, dulu kau juga pembolos ya sampai berkelana dan menemui tempat ini?”  Tanya ku.
“ne, banyak tempat sudah ku kunjungi. Tapi baru pertama kali ku temukan yang seindah ini, bagimana menurut mu?”
“ya betul, peertama kalinya ku temui tempat seindah ini. Rasanya seperti di dunia dongeng”
“Bersama pangeran yang tampan di negeri yang indah” ucap ku pelan.
“mwo? Pangeran??”
“haahhh.  Maksut ku…. Ahh, ehhmmmmm… harga, ya harga(prince=pangeran, price=harga)” jawab ku kebingungan.
“harga??” tanyanya yang lebih kebingungan
“ya, kira-kira berapa harganya ya jika dijual. Pasti milliyaran juta harganya” karena tak bisa mencari jawaban yang benar, kata-kat ku pun menjadi aneh.
“hahhh(?). hahahahahahaha, kau ini aneh sekali ya, untuk apa menanyakan harga. Apa kau berniat membelinya? Ckckck” jawabnya dengan tertawa terbahak-bahak.
Sebenarnya sih malu tapi juga senang, melihatnya tertawa bebas. Wajah ku merah tersipu melihatnya. Baru kali ini aku sedekat ini dengan  MJ.

Sepulang sekolah, saat perkumpulan organisasi  seni, aku bertemu dengannya. Mj yang menyadari kedatangan ku tiba-tiba tertawa.
“ishhh apa dia masih mengingat kata-kata ku” ucap ku pelan.
aku pun pura-pura tak menghiraukannya, karena malu sekali. Ternyata anggota dikumpulkan karena akan membuat acara prom night, yang penyanyi, dll nya diambil dari organisasi seni. Waaahhhh pasti akan seru banget acara ini. Apalagi saat melihat Mj memakai setelan jas, pasti akan kelihatan tampan sekali, khayal ku. Namun seseorang membuyarkan lamunan ku.
“ku harap bukan Nana yang akan dipilih sebagai penyanyi utama” kata seorang anak yang menyindir ku.
“ya betul, dia kan tak bisa apa-apa” balas anak yang satunya lagi.
“ya, bukan berarti orangtuanya penyanyi no satu, anaknya juga punya suara yang seindah itu”.
“suaranya  aja pas-pasanam gitu”.
“kalau kalian iri bilang saja, tidak perlu menyindir begitu” kata Mj sinis
Hhzzssz tanpa menunggu apa-apa lagi aku pun langsung berlari keluar, dan entah kenapa kaki ku menuntun ku ke pulau kecil yang kudatangi kapan lalu. Disana pun air mata ku sudah tak kuat ku bending lagi. Untuk sekian lamanya baru kali ini aku menangis lagi setelah kejadian meninggalnya orang tua ku.
“kenapa kau lari begitu saja tanpa memnyindir balik mereka?” Tanya seseorang yang suaranya sudah tak asing bagi ku.
“sunbai”  jawab ku sambil menoleh kearah suara.
“tak ku sangka kau masih cengeng” ucapnya mengejek.
“hahhhh, sunbai salah. Ini tangisan pertama ku yang baru keluar setelah sekian lama tak menangis sedikit pun” ucap ku menjelaskan.
“oww, kenapa kau pergi begitu saja/setelah di bilang kaya gitu?”
“hmmm, ya, setelah ku pikir-pikir. Mereka benar, mereka adalah teman elementary school ku. Dulu waktu mau perpisahan, aku dan dia adalah kandidat yang di pilih sebagai pemeran utama drama musical. Guru-guru memilih ku, karena melihat mama ku yang seorang penyanyi terkenal. Baginya aku adalah anak penyanyi terkenal pasti aku menurunkan suaranya. Paadahal tidak sama sekali.”
“jadi karena itu, guru mu memang benar. Cuma hanya kau saja yang tidak menyadarinya, selain itu kau juga tak pernah mencoba latihan bernyanyi sekalipun. Jadi itulah hal yang membuat suara indah mu tertutupi” jelas Mj.
“ayo kita coba latihan” ucapnya lagi seraya membantu ku berdiri.
“Do…Re…Mi…Fa…Sol..La…Si…Dooooooo…..” kata Mj seraya mengajariku.
“hmm ya senbai, D…” belum selesi berbicara Mj memotong perkataan ku.
“eiitttttt, jamgan panggil senbai terlalu resmi” ujarnya.,.
“huh(?)”  kataku bingung.
“panggil saja oppa biar terlihat lebih dekat”  ucapnya sambil mengelus rambut ku.
Haaahhhhhhh seneng banget disuruh panggil oppa, apalagi selama ini tak ada orang yang ku panggil oppa. Kaki ku serasa ingin meloncat-loncat kegirangan, ini tandanya dia ingin lebih dekat dengan ku. Tak terasa ternyata wajah ku memerah seperti kepiting rebus.
“gwenchana?” Tanya Mj bingung
“aaa…aa.aaaa… ne” ucap ku seraya menunduk agar tidak terlalu malu.
Mj pun tersenyum padaku. Senyumnya begitu tulus, membuat ku terpanah.
“ooOo…Ooppa, gomawo” kata ku senang.
“buat apa? Aku tak melakukan sesuatu?”
“buat semuanya” aku pun tersenyum lebar dan berjalan mendekatinya.
“ya, kajja. Kita harus latihan lagi”
“ohh iya lupa aku, hehehehe miane”
Hari itu pun bermakna sekali buat ku, aku mendapatkan banyak sekali kebahagiaan saat bersamanya.


Hari-hari menuju prom night, prom  night kali ini semuanya diaudisi agar tak ada lagi salah paham.
“hwaitingg!!!!!” ucap ku memberi semangat pada diri ku sendiri.
Lagipula beberapa hari ini aku juga sudah banyak latihan dengan Mj, akan ku buktikan kalau aku anak penyanyi terkenal dan juga mewarisi bakatnya.
“semangat sekali?” Tanya Mj tiba-tiba dari belakang.
“ oppa, hmm ya dong. Akan ku tunjukan pada mereka kalau aku mewarisi bakat mama ku”
“gitu dong” ucapnya sambil mengelus rambut ku
Beberapa jam kemudian setelah audisi. Pengumuman hasil dan job yang akan dilakukan pun juga sudah diumumkan, dengan penuh penasaran aku dan Mj pun melihat pengumuman itu. Ku cari-cari nama ku di kertas pengumuman, “dan… aku akan menyanyi duet dengan…. (ku baca sebelahanya) Mj”.
“hahhhhhhhhh oppa kita akan menyanyi duet” ucap ku kegirangan lalu memegang tangan Mj sambil berloncat2.
Mj tertawa melihat ku yang seperti anak kecil yang diberi permen. DIa juga mengelus-elus rambut ku seperti biasa tetapi kali ini dengan mengacak-acak rambut ku.,.
“oppppaaaaaaaa” ujar ku sebel
“hahahahahaha”


Seperti mimpi rasanya bisa duet dengan Mj, Kalau dipikirkan selalu membuat ku tersenyum sendiri. Saat di pulau biasanya, kami sedang merundingkan akan menyanyikan lagu apa. Dan pilihan jatuh pada lagu together, dari OST Dream High 2. Tiap hari kami lebih berlatih disini daripada di tempat latihan biasanya.
“hari ini kau latihan dengan keras, aku akan mentraktir mu” ajak Mj.
“wahhhh, sungguh???” jawab ku senang.
“ya”
“gomawo oppa, kemana kau akan mentraktir ku?” Tanya ku.
“ehmmmm, aku juga gak tau. Terserah kau saja deh”
“di sebelah stasiun dekat sekolah ada restoran italia favorit ku, sudah lama aku tak kesana”
“hmm boleh, aku juga ingin makan spagehti”
“kajja” ucapku seraya menarik tangan MJ.
Setelah sesampainya direstoran italia.
“oppa, gomawo” kata ku sekali lagi bilang makasih.
“ne, ceonmaneyo. Kau senang?” ktanya sambil mengacak rambut ku.
“oppppaaaa, hmm ya” balas ku senang sambil merapikan rambut ku.
“lain kali kau yang traktir ya”
“ hmm OK!”


Hari ini hari yang paling ku tunggu, yaitu promnight. Akhirnya tiba juga hari ini, hari ini aku berdandan secantik mungkin. agar Mj melihat ku sebagai cewek biasa, bukan sebagai adek kelas nya. Ku pakai mini dress berwarna putih yang sangat indah, dan juga aksesori yang serba putih. Hmm kali ini Mj pasti terlihat sangat tampan sengan setelan jas,ughhh gak sabar banget deh. Setibanya disekolah, aku langsung cepat-cepat ke belaang panggung untuk persiapan nanti. Saat kulihat ke panggung, haduhh jadi nervous banget aku. Bagaimana kalau nanti aku melakukan kesalahan, argghhhh.
“kau nervous?” kata Mj mengaggetkan ku dari belakang.
“oppa” kataku langsung menoleh kebelakang.
Sesaat aku terpanah melihat MJ, dia begitu tampan hari ini. Dan dia juga memakai setelan warna putih, kalau akku disebelahnya mungkinakan  terlihat serasi.
“anggap saja semua penonton yang disana adalah patung,  dan juga anggap saja kau sedang bernyanyi seperti di pulau biasanya tempat kita latihan. Arraseo?” jelas Mj.
Sejenak ku pikirkan kata-katanya dan mencoba menenangkan diri.
“ne arraseo oppa” jawabku mantap.
Giliran ku dan Mj pun mulai, ku buat diriku setenang mungkin. Dan kupejamkan mata ku sebentar, ketika ku buka mata ku panggungnya berubah menjadi pulau kecil tempat ku latihan. Hingga selesai bernyanyi, dan duet ku berjalan  dengan lancar.
“akhirnya selesai juga” ucap ku lega.
“ya benar, kau bernyanyi dengan sangat indah”
“hmm gomawo oppa”
“ne, sebentar lagi waktunya dansa” katanya sambil melihat arlojinya.
“benarkah” ucap ku biasa
“ayo kita kesana” ajaknya menggadeng tangan ku
Sesampainya di tempat dansa.
“maukah kau berdansa dengan ku?” ucap Mj sambil berlutut didepan ku menunggu jawaban ku
“hmm tentu” balas ku  lalu menerima tangan ku.
Apakah aku sedang bermimpi, apakah aku memang sedang erdansa dengannya. Bahkan aku bingung membedakan antara mimpi dengan kenyataan, mengapa hari ini begitu indah.
“heii, kau mau melihat bintang dari kedekatan?” ajak Mj
“hah bintang, boleh” ucap ku seraya senyum.
“kajja” ucapnya sambil menarik tangan ku.
Akupun bingung, sebenarnya mau kesana. Tapi kenapa arah jalanya ke arah pulau kecil, ternyata memang benar Mj mengajak ku pulau kecil. Sesampainya di jembatan penghubung pulau.
“tutuplah mata mu sebentar, sampai aku melepas tangan ku baru bukalah mata mu”
“ooh nde” jawab ku semakin bingung.
Aku pun mengikutinya berjalan, hingga mungkin sampai pucuk jembatan. Mj pun melepaskan tangannya dari mata ku. Ku buka mata ku perlahan, dan betapa kagetnya aku melihat kunang-kunang berterbangan. Indah sekali seperti bintang yang berkelip-kelip.
“kalau kau ingin melihat bintang tak usah jauh-jauh ke angkasa, cukup datanglah kesini”
“ini indah banget” bahkan asaking kagumnya aku hampir tak bisa bicara.
“na, joahaeyo” ucap Mj
“mwo?” kata ku kaget tak percaya.
“waeyo?” Tanya Mj bingung
“apa ini mimpi?” kata ku mencoba mencubit pipi ku
“anio, kau gak mimpi nana” katanya sambil mengacak rambut ku.
“hmmmm, teernyata kau tak mengingat ku sama sekali ya?” Ucapnya lagi.
Mj pun tiba-tiba mengecup kening ku, ohh aku tau, dulu seseorang pernah melakukannya pada ku. Apakah dia anak cowok waktu itu.
“o..opppppa. apa kau anak cowok yang menyuruh ku berhenti saat pemakaman orang tua ku?” Tanya ku.
“yup, kau lama sekali menyadarinya” sambil mngetuk kepala ku pelan.
“ahh, appo oppa” rengek ku.
“hehehe miane”
“kenpa oppa masih mengingat ku?” Tanya ku
“hmm mana bisa ku lupakan cinta pandangan pertama ku”
“mwo? Jadi dari awal ketemu oppa sudah suka aku dong”
“ya. Waktu itu, aku gak tega melihat mu menangis. Sekuat tenaga ku cari cara buat kamu gak nangis lagi”
“gomawo oppa. Mulai hari itu aku sudah jarang banget nangis”
“yadeh, mulai sekarang tenang aja, gak akan kubiarkan siapa pun buat kamu nangis”
Ini akhir yang indah banget, tak kusangka  Mj adalah orang yang selama ini kucari-cari. Dan juga  selama ini dia sudah menyukai  ku, seneng banget deh. Aku berharap kalau semua ini tak akan berakhir.
-end-

Unknown

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 komentar:

Posting Komentar