

-nana
Pertemuan ini
berawal ketika aku baru memasuki S Senior High School, pertemuan tak terduga
yang tak ku sengaja. Cowok keren nan nampan ini ternyata adalah kakak kelas ku
di suatu organisasi sekolah yaitu semacam seni. Aku sekolah disini karena minat
ku di organisasi seni ini,eh tak ku sangka kalau ternyata ada orang sekeren dia
di organisasi ini. DIa adalah kwak min jun, nama pangglannya adalah mj. Dia
lebih tua setahun dengan ku, dia orang yang sangat pintar dance, menggambar,
dll. Mungkin dia memiliki jiwa seni, hingga mampu melakukan banyak hal yang
berhubungan dengan seni. Tak ada yang mengetahui siapa orang tuanya dan
keluarganya, semuanya ia rahasiakan dan juga sekolah ini sangat menghormati dia
yang hanya seorang pelajar biasa. Mj juga tidak seperti kebanyak anak cowok
jaman sekarang yang banyak omong dan suka kegaduhan, dia lebih memilih diam dan
menyukai ketenangan. Hmmm…ow iya aku jadi lupa mengenalkan diri, sekian dulu
perkenalan tentang oppa ya, sekarang giliran ku. Hai perkenalkan nama ku park
na na, aku dipanggil nana oleh banyak orang. Aku menyukai banyak hal tentang
seni, seni adalah Sesutu yang penting dari ku, dari kecil kedua orang tua ku
selalu menanamkan jiwa seni pada ku. Eoppa
ku adalah pelukis terkenal didunia dan eomma ku adalah penyanyi
legendaris yang dapat sebutan suara emas. namun kedua orangtua ku telah tiada
lagi di dunia, saat aq berumur 12 tahun, eoppa dan eomma perjalanan dari
amerika ke seoul, pesawat yang ditumpanginya meledak dan semua orang yang
didalamnya sudah jelas tak akan selamat. Bagiku itu sangat sulit, kehilangan
orangtua diumur yang sangat kecil. Namun aku masih teringat oleh seseorang,
saat tak lama orang tua ku meninggal, banyak kerabat yang dating kerumah. Dan
saat itu ada seorang anak laki-lkai yang mungkin seumuran dengan ku, mengusap
air mata ku lalu berkata.
“jangan nangis, karena nanti wajah mu yang
cantik akan tertutupi dengan air mata mu. Wahai kau gadis cantik, tertawalah,
Hana…dul…set.. cup” katanya sambil member mantra padaku dan langsung mengecup
kening ku.
Dan entah
kenapa, kata-katanya seperti mantra yang sungguh ajaib. Dia Sesaat aku langsung
terdiam sambil melihatnya pergi jauh
dari ku. Karena hal itu hingga sekarang buat ku sangat susah sekali untuk
menangis.
Hari demi hari
ku lewati dengan gembira karena setiap saat aku bisa meliht wajah mj, meskipun
kami tidak sebegitu akrabnya. Tapi bagi ku tak apa, asalkan bisa melihat
wajahnya aja sudah membuat ku senang. Hingga suatu hari aku menemukan tempat
yang sangat indah di daerah dekat sekolah, kejadiannya tanpa ku sengaja sekali
pun, saat Itu aku terlambat kesekolah. Dan ingin kembali pulang tapi rasanya
malas, yasudah aq memutuskan jalan-jalan ke sekitar sekolah,ke tempat yang
belum ku datangi sebelumnya. Terdapat perkampungan yang sangat unik,
serasa dibelanda rasanya. Bangunannya dibangun persis seperti rumah belanda,
terdapat kincir angin dan juga bunga tulip. Namun ada sesuatu yang aneh, banyak
kelopak bunga sakura yang terhembus oleh angin disini, padahal sejauh mata
memandang tak ada pohon sakura sama sekali. Aku pun mencari pohon sakura itu
hingga menelusuri perkampungan itu hingga ku temukan suatu lahan kosong yang
semaknya pun tinggi-tinggi tak terawatkan, di tanahnya terdapat banyak kelopak
bunga sakura yang menumpuk, tanpa bepikir panjang , langsung ku lewati
semak-semak itu hingga ku temukan danau yang sagat indah dan tenang di samping
danau terdapat jembatan kecil yang menghubungan ke pulau kecil, dank u lihat
hembusan angin yang membawa kelopak sakura berasal dari sana, akupun langsung
kepulau itu. Sesampainya disana rasanya kagum sekali aku melihat pohon-pohon
sakura yang begitu aneh tapi lebih indah dari pohon biasanya.
“sedang apa kau disini?” kata seorang lelaki yang membuat ku kaget
hingga meloncat
Saatku toleh
kebelakang orang itu ternyata adalah mj,
OMO!!!!! Apakah ini mimpi, bertemu mj ditempat yang seindah ini, terus ucap ku
dalam hati tak percaya.
“gwenchanayo?” tanyanya khawatir.
“Aaa…aaa
nde” ucap ku gagap karena malu.
Mj pun membantu
ku berdiri, tangannya begitu hangat. Hingga rasanya tak ingin ku lepaskan
tangannya. Dia langsung duduk di pinggir danau, dan lalu bertanya pada ku.
“apa kau tak pergi kesekolah?” Tanya Mj.
“aa..anio, aku kesiangan .kk…kau sendiri?”
jawab ku agak malu
“aku malas mengikuti pelajaran” katanya dengan santai.
“waee??? Malas??? tt…tapi mana boleh
begitu, kaukan seorang pelajar” ucap ku kaget sekaligus tak percaya.
“Jika kau sudah selesai melihat-lihat
silahkan pergi, aku tak auka ada seseorang yang mengganggu tidur siang ku” kt
MJ dingin.
“mwoya???” ucap ku pelan, apakah ini
miliknya, seenaknya saja.
“apa kau bilang tadi?”
Wehhh, kenapa dia bisa mendengarnya.
Padahal aku bicara pelan sekali.
“anio, aq akan sangat lama sekali disini
sepertinya” kata ku sambil meninggalkan dia ke sudut pulau yang lain.
Betapa indahnya
pulau ini, mungin pelukis terkenal pun juga tak akan bia melukisnya, batin ku
kagum, beberapa menit kemudian rasanya sunyi sekali. Ku toleh kebelakang
melihat Mj yang tertidur.
“kau pasti bisa mengetahui pulau ini dari
kelopak sakura yang terhembus angin kan?”
Tanya Mj.
“ne” jawab ku singkat.
“Dulu aku juga mengetahui pulau ini dari
hembusan angin itu” ceritanya singkat.
“ooww, dulu kau juga pembolos ya sampai
berkelana dan menemui tempat ini?” Tanya
ku.
“ne, banyak tempat sudah ku kunjungi. Tapi
baru pertama kali ku temukan yang seindah ini, bagimana menurut mu?”
“ya betul, peertama kalinya ku temui tempat
seindah ini. Rasanya seperti di dunia dongeng”
“Bersama pangeran yang tampan di negeri
yang indah” ucap ku pelan.
“mwo? Pangeran??”
“haahhh.
Maksut ku…. Ahh, ehhmmmmm… harga, ya harga(prince=pangeran,
price=harga)” jawab ku kebingungan.
“harga??” tanyanya yang lebih kebingungan
“ya, kira-kira berapa harganya ya jika
dijual. Pasti milliyaran juta harganya” karena tak bisa mencari jawaban yang
benar, kata-kat ku pun menjadi aneh.
“hahhh(?). hahahahahahaha, kau ini aneh
sekali ya, untuk apa menanyakan harga. Apa kau berniat membelinya? Ckckck”
jawabnya dengan tertawa terbahak-bahak.
Sebenarnya sih
malu tapi juga senang, melihatnya tertawa bebas. Wajah ku merah tersipu
melihatnya. Baru kali ini aku sedekat ini dengan MJ.
Sepulang
sekolah, saat perkumpulan organisasi
seni, aku bertemu dengannya. Mj yang menyadari kedatangan ku tiba-tiba
tertawa.
“ishhh apa dia masih mengingat kata-kata
ku” ucap ku pelan.
aku pun
pura-pura tak menghiraukannya, karena malu sekali. Ternyata anggota dikumpulkan
karena akan membuat acara prom night, yang penyanyi, dll nya diambil dari
organisasi seni. Waaahhhh pasti akan seru banget acara ini. Apalagi saat
melihat Mj memakai setelan jas, pasti akan kelihatan tampan sekali, khayal ku.
Namun seseorang membuyarkan lamunan ku.
“ku harap bukan Nana yang akan dipilih
sebagai penyanyi utama” kata seorang anak yang menyindir ku.
“ya betul, dia kan tak bisa apa-apa” balas
anak yang satunya lagi.
“ya, bukan berarti orangtuanya penyanyi no
satu, anaknya juga punya suara yang seindah itu”.
“suaranya
aja pas-pasanam gitu”.
“kalau kalian iri bilang saja, tidak perlu
menyindir begitu” kata Mj sinis
Hhzzssz tanpa
menunggu apa-apa lagi aku pun langsung berlari keluar, dan entah kenapa kaki ku
menuntun ku ke pulau kecil yang kudatangi kapan lalu. Disana pun air mata ku
sudah tak kuat ku bending lagi. Untuk sekian lamanya baru kali ini aku menangis
lagi setelah kejadian meninggalnya orang tua ku.
“kenapa kau lari begitu saja tanpa
memnyindir balik mereka?” Tanya seseorang yang suaranya sudah tak asing bagi
ku.
“sunbai”
jawab ku sambil menoleh kearah suara.
“tak ku sangka kau masih cengeng” ucapnya
mengejek.
“hahhhh, sunbai salah. Ini tangisan pertama
ku yang baru keluar setelah sekian lama tak menangis sedikit pun” ucap ku
menjelaskan.
“oww, kenapa kau pergi begitu saja/setelah
di bilang kaya gitu?”
“hmmm, ya, setelah ku pikir-pikir. Mereka
benar, mereka adalah teman elementary school ku. Dulu waktu mau perpisahan, aku
dan dia adalah kandidat yang di pilih sebagai pemeran utama drama musical.
Guru-guru memilih ku, karena melihat mama ku yang seorang penyanyi terkenal.
Baginya aku adalah anak penyanyi terkenal pasti aku menurunkan suaranya.
Paadahal tidak sama sekali.”
“jadi karena itu, guru mu memang benar.
Cuma hanya kau saja yang tidak menyadarinya, selain itu kau juga tak pernah
mencoba latihan bernyanyi sekalipun. Jadi itulah hal yang membuat suara indah
mu tertutupi” jelas Mj.
“ayo kita coba latihan” ucapnya lagi seraya
membantu ku berdiri.
“Do…Re…Mi…Fa…Sol..La…Si…Dooooooo…..” kata
Mj seraya mengajariku.
“hmm ya senbai, D…” belum selesi berbicara
Mj memotong perkataan ku.
“eiitttttt, jamgan panggil senbai terlalu
resmi” ujarnya.,.
“huh(?)”
kataku bingung.
“panggil saja oppa biar terlihat lebih
dekat” ucapnya sambil mengelus rambut
ku.
Haaahhhhhhh
seneng banget disuruh panggil oppa, apalagi selama ini tak ada orang yang ku
panggil oppa. Kaki ku serasa ingin meloncat-loncat kegirangan, ini tandanya dia
ingin lebih dekat dengan ku. Tak terasa ternyata wajah ku memerah seperti
kepiting rebus.
“gwenchana?” Tanya Mj bingung
“aaa…aa.aaaa… ne” ucap ku seraya menunduk
agar tidak terlalu malu.
Mj pun tersenyum padaku. Senyumnya begitu
tulus, membuat ku terpanah.
“ooOo…Ooppa, gomawo” kata ku senang.
“buat apa? Aku tak melakukan sesuatu?”
“buat semuanya” aku pun tersenyum lebar dan
berjalan mendekatinya.
“ya, kajja. Kita harus latihan lagi”
“ohh iya lupa aku, hehehehe miane”
Hari itu pun
bermakna sekali buat ku, aku mendapatkan banyak sekali kebahagiaan saat
bersamanya.
Hari-hari menuju
prom night, prom night kali ini semuanya
diaudisi agar tak ada lagi salah paham.
“hwaitingg!!!!!” ucap ku memberi semangat
pada diri ku sendiri.
Lagipula
beberapa hari ini aku juga sudah banyak latihan dengan Mj, akan ku buktikan
kalau aku anak penyanyi terkenal dan juga mewarisi bakatnya.
“semangat sekali?” Tanya Mj tiba-tiba dari
belakang.
“ oppa, hmm ya dong. Akan ku tunjukan pada
mereka kalau aku mewarisi bakat mama ku”
“gitu dong” ucapnya sambil mengelus rambut
ku
Beberapa jam
kemudian setelah audisi. Pengumuman hasil dan job yang akan dilakukan pun juga
sudah diumumkan, dengan penuh penasaran aku dan Mj pun melihat pengumuman itu.
Ku cari-cari nama ku di kertas pengumuman, “dan… aku akan menyanyi duet
dengan…. (ku baca sebelahanya) Mj”.
“hahhhhhhhhh oppa kita akan menyanyi duet”
ucap ku kegirangan lalu memegang tangan Mj sambil berloncat2.
Mj tertawa
melihat ku yang seperti anak kecil yang diberi permen. DIa juga mengelus-elus
rambut ku seperti biasa tetapi kali ini dengan mengacak-acak rambut ku.,.
“oppppaaaaaaaa” ujar ku sebel
“hahahahahaha”
Seperti mimpi
rasanya bisa duet dengan Mj, Kalau dipikirkan selalu membuat ku tersenyum
sendiri. Saat di pulau biasanya, kami sedang merundingkan akan menyanyikan lagu
apa. Dan pilihan jatuh pada lagu together, dari OST Dream High 2. Tiap hari kami
lebih berlatih disini daripada di tempat latihan biasanya.
“hari ini kau latihan dengan keras, aku
akan mentraktir mu” ajak Mj.
“wahhhh, sungguh???” jawab ku senang.
“ya”
“gomawo oppa, kemana kau akan mentraktir
ku?” Tanya ku.
“ehmmmm, aku juga gak tau. Terserah kau
saja deh”
“di sebelah stasiun dekat sekolah ada
restoran italia favorit ku, sudah lama aku tak kesana”
“hmm boleh, aku juga ingin makan spagehti”
“kajja” ucapku seraya menarik tangan MJ.
Setelah sesampainya direstoran italia.
“oppa, gomawo” kata ku sekali lagi bilang
makasih.
“ne, ceonmaneyo. Kau senang?” ktanya sambil
mengacak rambut ku.
“oppppaaaa, hmm ya” balas ku senang sambil
merapikan rambut ku.
“lain kali kau yang traktir ya”
“ hmm OK!”
Hari ini hari
yang paling ku tunggu, yaitu promnight. Akhirnya tiba juga hari ini, hari ini
aku berdandan secantik mungkin. agar Mj melihat ku sebagai cewek biasa, bukan
sebagai adek kelas nya. Ku pakai mini dress berwarna putih yang sangat indah,
dan juga aksesori yang serba putih. Hmm kali ini Mj pasti terlihat sangat
tampan sengan setelan jas,ughhh gak sabar banget deh. Setibanya disekolah, aku
langsung cepat-cepat ke belaang panggung untuk persiapan nanti. Saat kulihat ke
panggung, haduhh jadi nervous banget aku. Bagaimana kalau nanti aku melakukan
kesalahan, argghhhh.
“kau nervous?” kata Mj mengaggetkan ku dari
belakang.
“oppa” kataku langsung menoleh kebelakang.
Sesaat aku
terpanah melihat MJ, dia begitu tampan hari ini. Dan dia juga memakai setelan
warna putih, kalau akku disebelahnya mungkinakan terlihat serasi.
“anggap saja semua penonton yang disana
adalah patung, dan juga anggap saja kau
sedang bernyanyi seperti di pulau biasanya tempat kita latihan. Arraseo?” jelas
Mj.
Sejenak ku pikirkan kata-katanya dan
mencoba menenangkan diri.
“ne arraseo oppa” jawabku mantap.
Giliran ku dan
Mj pun mulai, ku buat diriku setenang mungkin. Dan kupejamkan mata ku sebentar,
ketika ku buka mata ku panggungnya berubah menjadi pulau kecil tempat ku
latihan. Hingga selesai bernyanyi, dan duet ku berjalan dengan lancar.
“akhirnya selesai juga” ucap ku lega.
“ya benar, kau bernyanyi dengan sangat
indah”
“hmm gomawo oppa”
“ne, sebentar lagi waktunya dansa” katanya
sambil melihat arlojinya.
“benarkah” ucap ku biasa
“ayo kita kesana” ajaknya menggadeng tangan
ku
Sesampainya di tempat dansa.
“maukah kau berdansa dengan ku?” ucap Mj
sambil berlutut didepan ku menunggu jawaban ku
“hmm tentu” balas ku lalu menerima tangan ku.
Apakah aku
sedang bermimpi, apakah aku memang sedang erdansa dengannya. Bahkan aku bingung
membedakan antara mimpi dengan kenyataan, mengapa hari ini begitu indah.
“heii, kau mau melihat bintang dari
kedekatan?” ajak Mj
“hah bintang, boleh” ucap ku seraya senyum.
“kajja” ucapnya sambil menarik tangan ku.
Akupun bingung,
sebenarnya mau kesana. Tapi kenapa arah jalanya ke arah pulau kecil, ternyata
memang benar Mj mengajak ku pulau kecil. Sesampainya di jembatan penghubung
pulau.
“tutuplah mata mu sebentar, sampai aku
melepas tangan ku baru bukalah mata mu”
“ooh nde” jawab ku semakin bingung.
Aku pun
mengikutinya berjalan, hingga mungkin sampai pucuk jembatan. Mj pun melepaskan
tangannya dari mata ku. Ku buka mata ku perlahan, dan betapa kagetnya aku
melihat kunang-kunang berterbangan. Indah sekali seperti bintang yang
berkelip-kelip.
“kalau kau ingin melihat bintang tak usah
jauh-jauh ke angkasa, cukup datanglah kesini”
“ini indah banget” bahkan asaking kagumnya
aku hampir tak bisa bicara.
“na, joahaeyo” ucap Mj
“mwo?” kata ku kaget tak percaya.
“waeyo?” Tanya Mj bingung
“apa ini mimpi?” kata ku mencoba mencubit
pipi ku
“anio, kau gak mimpi nana” katanya sambil
mengacak rambut ku.
“hmmmm, teernyata kau tak mengingat ku sama
sekali ya?” Ucapnya lagi.
Mj pun tiba-tiba
mengecup kening ku, ohh aku tau, dulu seseorang pernah melakukannya pada ku.
Apakah dia anak cowok waktu itu.
“o..opppppa. apa kau anak cowok yang menyuruh ku berhenti saat pemakaman orang tua ku?” Tanya ku.
“o..opppppa. apa kau anak cowok yang menyuruh ku berhenti saat pemakaman orang tua ku?” Tanya ku.
“yup, kau lama sekali menyadarinya” sambil
mngetuk kepala ku pelan.
“ahh, appo oppa” rengek ku.
“hehehe miane”
“kenpa oppa masih mengingat ku?” Tanya ku
“hmm mana bisa ku lupakan cinta pandangan
pertama ku”
“mwo? Jadi dari awal ketemu oppa sudah suka
aku dong”
“ya. Waktu itu, aku gak tega melihat mu
menangis. Sekuat tenaga ku cari cara buat kamu gak nangis lagi”
“gomawo oppa. Mulai hari itu aku sudah
jarang banget nangis”
“yadeh, mulai sekarang tenang aja, gak akan
kubiarkan siapa pun buat kamu nangis”
Ini akhir yang indah banget, tak
kusangka Mj adalah orang yang selama ini
kucari-cari. Dan juga selama ini dia
sudah menyukai ku, seneng banget deh. Aku berharap kalau semua ini tak akan
berakhir.
-end-
0 komentar:
Posting Komentar